Fenomena Blood Moon
Sementara itu, Prof. Thomas Djamaluddin, Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Pusat Riset Antariksa BRIN, menjelaskan bahwa gerhana bulan total terjadi ketika seluruh bagian Bulan masuk ke dalam bayangan inti Bumi.
“Setelah itu, bayangan Bumi mulai meninggalkan Bulan, menandai fase akhir gerhana,” jelasnya.
Menurut Thomas, selama gerhana total, Bulan tidak benar-benar gelap, tetapi terlihat berwarna merah. Warna ini disebabkan oleh pembiasan cahaya Matahari oleh atmosfer Bumi—fenomena yang sering disebut sebagai blood moon atau bulan merah darah.
Ia juga menambahkan, kelengkungan bayangan Bumi yang terlihat saat gerhana sebagian merupakan bukti bentuk Bumi yang bulat. (*)