Site icon inekspos.com

Bank Sulselbar Siap Fasilitasi Penerapan QRIS 27 Pasar Tradisional di Polman

Pertemuan Pemkab Polman dengan Perumda Pasar Makassar dan pihak Bank Sulselbar, Senin (11/8/2025) di Makassar membahas penerapan teknologi digitalisasi pembayaran di Makassar. (Pemkot Makassar)

EKSPOSSULBAR.CO.ID, MAKASSAR — Bank Sulselbar menyatakan siap memfasilitasi penerapan QRIS di 27 pasar tradisional Polewali- Mandar (Polman), Sulbar. Sekaligus menggandeng ASN sebagai role model digitalisasi.

Pernyataan tersebut terungkap saat pertemuan rombongan Pemkab Polman dengan Perumda Pasar Makassar dan Bank Sulselbar, Senin (11/8/2025) di Makassar.

Pemkab Polman melakukan studi tiru ke Perumda Pasar Makassar untuk mempelajari penerapan teknologi digitalisasi pembayaran yang dinilai sukses mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Hingga saat ini, tercatat 2.920 Aparatur Sipil Negara (ASN) di Polman menggunakan layanan mobile banking dan QRIS. Sisanya akan terus diedukasi.

Pemkab Polman ingin fokus membedah sistem pembayaran non-tunai yang telah berjalan di pasar-pasar Kota Makassar. Termasuk penggunaan QRIS untuk retribusi pedagang.

Tujuannya, membangun tata kelola pasar yang transparan, efisien, dan modern demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Alhamdulillah luar biasa dukungan dari Bank Sulselbar dan Pemerintah Kota Makassar. Kami datang untuk belajar bagaimana penerapan digitalisasi pembayaran di pasar bisa berjalan efektif,” ujar Bupati Polman, Samsul Mahmud.

Menurut Samsul, dengan pengelolaan yang profesional dan berbasis teknologi, tentu akan sangat membantu dalam pendongkrak PAD. Potensi pasar di Polman, kata dia, sangat besar.

Di Makassar, Perumda Pasar sudah menerapkan sistem pembayaran retribusi pedagang menggunakan QRIS yang terintegrasi dengan aplikasi monitoring.

Dengan begitu, setiap transaksi tercatat sekaligus mampu menekan potensi kebocoran.

Plt Direktur Utama Perumda Pasar Makassar, Ali Gauli Arief menuturkan, digitalisasi di pasar bukan sekadar konsep, tapi harus berjalan dengan monitoring dan evaluasi berkala.

Ali menegaskan, semua pihak seharuanya menjalankan konsep tersebut. “Kalau tidak, akan timbul banyak kesulitan,” tegasnya.

Pimpinan Departemen Produk Digital Bank Sulselbar, Desy Natalia memaparkan, saat ini Polman memiliki modal kuat untuk mengadopsi sistem ini.

Dari data, 64,68 persen penduduknya adalah generasi alfa, Z, dan Y—kelompok yang akrab dengan layanan digital. (*)

Exit mobile version