DPRD Sulbar Bahas KUPA-PPAS 2025: Sinergi Legislatif dan Eksekutif Jadi Kunci

oleh
Wakil Ketua I DPRD Sulawesi Barat, Sitti Suraidah Suhardi.

EKSPOSSULBAR.CO.ID, MAMUJU — Wakil Ketua I DPRD Sulawesi Barat, Sitti Suraidah Suhardi, menekankan pentingnya sinergi antara legislatif dan eksekutif dalam merumuskan kebijakan anggaran yang adaptif dan berpihak pada rakyat.

Hal itu disampaikannya saat memimpin rapat pembahasan Rancangan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran (KUPA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Perubahan Tahun Anggaran 2025 di ruang rapat DPRD Sulbar, Senin (28/7/2025).

Rapat tersebut dihadiri Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Sulbar sekaligus Plt. Sekretaris Daerah, Herdin Ismail, serta jajaran Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Sulbar.

BACA JUGA:  Pemprov Sulbar dan Unhas Jalin Kerjasama, Bangun Komitmen demi Kemajuan Daerah

Hadir pula Kepala Bidang Anggaran dan Bina Kabupaten, Murdanil yang juga menjabat Plt. Kepala Biro Tapemkesra Setda Sulbar didampingi Kasubid Penganggaran Pendapatan dan Belanja Operasi, Muhammad Apriadi, dan Analis Keuangan Pusat dan Daerah, Abdul Kuddus.

Dalam pertemuan tersebut, Murdanil menyampaikan bahwa pembahasan KUPA dan PPAS menjadi momentum penting untuk menyelaraskan program prioritas daerah dengan realisasi anggaran semester pertama.

BACA JUGA:  Yayasan Hadji Kalla Perluas Akses Pendidikan di Sulawesi Barat Lewat Beasiswa Kalla 2025

“Penyesuaian anggaran bukan sekadar administrasi, tapi mencerminkan kebutuhan pembangunan yang strategis dan mendesak,” ujarnya.

Senada dengan itu, Kepala BPKPD Sulbar, Mohammad Ali Chandra, menegaskan pentingnya integritas dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah. Ia menyebut hal itu selaras dengan visi Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

BACA JUGA:  Pembahasan Ranperda APBDP 2025, Biro Pemkesra Tegaskan Komitmen Program Pro-Rakyat

“Akuntabilitas adalah ruh dalam pengelolaan keuangan daerah. Setiap rupiah yang dianggarkan harus memberi dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” tegas Chandra.

Pembahasan KUPA dan PPAS Perubahan 2025 dijadwalkan berlanjut dalam beberapa sesi mendatang, guna menyusun arah kebijakan anggaran yang lebih responsif dan pro-rakyat. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.