Kepala BKD Sulbar Herdin Ismail mengatakan pasca retreat, BKD berkomitmen menghidupkan filosofi itu lewat inovasi ruang konsultasi terbuka.
“Langkah ini meruntuhkan tembok-tembok formalitas yang selama ini membatasi komunikasi, menggantinya dengan dialog transparan yang langsung antara konsumen dan pejabat, tanpa pertemuan tertutup dengan pimpinan,” kata Herdin, Kamis 24 Juli 2025.
Ini bukan hanya soal membuka ruang, tetapi juga membuka lembaran baru yang berani menghadirkan akuntabilitas dan kejujuran.
“Dengan semangat DIPOKANYNYANG, BKD menegaskan bahwa pelayanan yang terpercaya harus bisa dibuktikan secara nyata: cepat, jelas, tanpa keraguan, dan mudah diakses. Filosofi ini menjadi poros perubahan budaya kerja yang menciptakan layanan profesional dan bebas dari praktik tertutup atau birokrasi berbelit,” ungkapnya.
Akhirnya, DIPOKANYNYANG bukan hanya menjadi simbol perubahan pasca retreat, melainkan janji teguh BKD kepada masyarakat: bahwa setiap proses pelayanan adalah wujud nyata integritas dan tanggung jawab yang dapat diandalkan. (Rls)