Buku bacaan umum dimaksud termasuk yang disarankan Gubernur seperti buku tentang Andi Depu dan Baharuddin Lopa. Tambahan referensi dari Khaeruddin adalah buku SDK Mendayung Dari Hulu yang memuat banyak kearifan lokal serta pesan moral yang bisa menjadi referensi bagi generasi muda.
Rencananya, tahun ini Sulbar menargetkan pengadaan buku lokal seperti Andi Depu dan Baharuddin Lopa, serta buku Mendayung dari Hulu yang memuat pesan moral dan kearifan lokal untuk menginspirasi generasi muda.
Lanjut Khaeruddin, selain mendorong akreditasi, Dinas Perpustakaan juga memperluas akses baca melalui digitalisasi dan pembukaan pojok baca di ruang publik seperti bandara, hotel, dan kafe.
“Kami telah distribusikan bahan bacaan di pojok-pojok baca dan terus diperbarui secara berkala,” ungkapnya.
Saat ini, koleksi Perpustakaan Sulbar buku digital yang dapat diakses oleh pelajar dan masyarakat. “Kami memiliki sekitar 15.000 judul buku digital, terdiri dari 3.000 judul buku dari Perpusnas dan 2.500 dari Balai Bahasa. Masyarakat juga bisa mengakses jutaan buku melalui https://bintang.perpusnas.go.id ,” pungkasnya. (Rls)