“Pesan saya untuk teman-teman petani milenial: teruslah berbenah dan berinovasi. Bertani bukan lagi sekadar pekerjaan tradisional, tapi bisa menjadi profesi yang menjanjikan dan modern jika kita mampu beradaptasi dengan teknologi,” ujarnya.

Ajbar menegaskan bahwa inovasi berbasis teknologi pertanian, pemasaran digital, dan pertanian presisi adalah kunci bagi keberlanjutan sektor pertanian Indonesia. Ia berharap ruang-ruang diskusi seperti ini akan terus digalakkan di berbagai daerah sebagai sarana edukasi dan penguatan kapasitas generasi muda dalam mengelola pertanian secara profesional.
Menuju Pertanian sebagai Pilar Kekuatan Bangsa
Menutup kunjungannya, Ajbar menyampaikan harapan besar agar program cetak sawah dan regenerasi petani ini dapat menjadi langkah awal menuju pertanian yang lebih kuat, mandiri, dan berdaya saing tinggi. “Mari jadikan pertanian sebagai kekuatan bangsa, bukan tantangan,” pungkasnya.