Hadiri Halalbihalal, Suhardi Duka Ingatkan Bahaya Stunting: Kemiskinan dan Kurang Edukasi Jadi Pemicu

oleh

Olehnya itu, kedapan kata Suhardi Duka, ia akan melibatkan para ulama dan ustaz untuk membantu memberi pemahaman soal stunting kepada masyarakat.

SDK lalu mengenang masa kecilnya. Ia sempat bercerita bagaimana dulu memenuhi kebutuhan gizi secara sederhana.

“Dulu, sebelum memikul kelapa, kami makan dulu kelapa muda, kalau saat itu ada madu, kami campur,” kisahnya.

BACA JUGA:  BO Gateway Resmi Diluncurkan, Kemenkumham dan KPK Perkuat Transparansi Data Pemilik Manfaat untuk Cegah Korupsi

Cerita itu, sesungguhnya menggambarkan bahwa memenuhi gizi tidak harus mahal.

“Akhirnya, kita bisa cerdas, seandainya tidak cerdas apa mungkin bisa menjadi gubernur, itulah modal, modalnya SDK. Jadi Ketua DPRD kabupaten, jadi Bupati Mamuju, Anggota DPR RI dan Gubernur sekarang,” ucapnya.

Di hadapan warga, SDK juga merespons laporan Lurah Binanga soal 7 kasus stunting di wilayah Lingkungan Soddo.

BACA JUGA:  Menag Ajak Doakan Korban Gedung Ambruk Sidoarjo Saat Tutup MQK Nasional dan Internasional di Wajo

“Ibu lurah, 7 stunting di Lingkungan Soddo itu kalau diakibatkan kemiskinan orang tuanya, ada paket saya bantu dua juta, ada juga paketnya bantu gizi anak stunting,” katanya.

Dikesempatan itu, SDK menyampaikan akan membantu untuk pembangunan masjid. “2026 bantuan provinsi Rp100 juta untuk pembangunan Masjid Darul Fauzan,” ungkapnya. (Rls)

No More Posts Available.

No more pages to load.