SDK Kenang Hidup di Asrama Semasa Kuliah: Rantang Sering Hilang, Tak Pernah Bayangkan Jadi Gubernur

oleh

“Pemilu 1999, saya kembali masuk DPR. Pak Malik jadi bupati. Karena sudah otonomi penuh, saya jadi Ketua DPRD. Kemudian masuk ke pemilihan langsung. Apa boleh buat, saya berbeda pendapat dengan Pak Malik. Tadinya kawan, akhirnya harus jadi berlawan. Politik memang biasa begitu,” jelasnya.

Perjalanan politiknya terus berlanjut hingga ia menjadi Bupati Mamuju selama 10 tahun. Namun, saat maju dalam pemilihan gubernur, ia mengalami kekalahan.

“Tapi saya ingin berpesan, kalau Anda pernah jatuh, cepatlah bangun. Jangan menunggu orang lain. Bangunlah sendiri dengan sekuat tenaga. Secepat apa kau jatuh, secepat itu juga kau harus bangun,” tegasnya.

BACA JUGA:  Kakek 65 Tahun di Sulbar Perkosa Nenek Lansia, Dipergoki Warga

Suhardi pun bangkit kembali. Ia kembali masuk ke dunia politik nasional dan duduk di DPR RI selama lima tahun.

“Sesungguhnya saya menemukan diri saya di DPR RI. Saya sudah kembali enak berdiskusi dengan para pimpinan, para menteri. Saya sudah senang di sana,” katanya.

Namun, takdir membawanya kembali ke daerah. Setelah melewati berbagai dinamika politik, Ia akhirnya terpilih menjadi Gubernur Sulawesi Barat.

BACA JUGA:  Kafilah STQHN XXVIII Sulbar Jalani Training Center, Herdin Ismail Tekankan Pentingnya Percaya Diri dan Target Juara

“Alhamdulillah Kita bisa jadi gubernur,” jelasnya.

Setelah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Barat, SDK langsung menyadari bahwa provinsi ini membutuhkan perubahan mendasar, baik dalam cara pengambilan kebijakan, pengalokasian anggaran, hingga peningkatan integritas para pejabat di lingkup pemerintahan.

“Mengubah ini tidak bisa dalam satu malam. Harus melalui tahapan yang terukur. Dan saya yakin, bersama Pak JSM, kami mampu melakukan ini tahap demi tahap,” jelasnya.

BACA JUGA:  Gempa M 3.5 Guncang Barat Daya Lumajang, Terjadi di Kedalaman Dangkal

Langkah-langkah perbaikan mulai dijalankan. Dalam kunjungannya ke enam kabupaten di Sulbar, Suhardi merasakan bahwa aura perubahan mulai terlihat.
“Dan enam Kabupaten yang saya kunjungi mulai terasa auranya bahwa provinsi tidak berdiri sendiri justru provinsi mengambil berbagai persoalan. Persoalan mendasar di Kabupaten itu diselesaikan di tingkat provinsi,” pungkasnya. (Rls/*)

Silakan baca berita menarik lainnya dari Ekspos Sulbar di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.