Dalam acara tersebut, isu-isu utama seperti minimnya akses pasar, infrastruktur yang buruk, dan keterbatasan modal menjadi pembahasan penting. “Kami memahami tantangan yang dihadapi petani, mulai dari kesulitan menjual hasil panen hingga masalah transportasi. Kami di DPD berupaya mendorong kebijakan yang pro-petani, termasuk pembangunan infrastruktur dan penyediaan program pembiayaan berbunga rendah,” ujar Bapak Ajbar, dalam sambutannya.
Selain membahas solusi jangka panjang, juga menyoroti pentingnya perlindungan lingkungan dalam praktik pertanian, penguatan peran koperasi tani untuk memotong peran tengkulak. Diharapkan ada sinergi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat tani dalam menciptakan kebijakan yang berpihak pada petani lokal serta mendorong pertumbuhan sektor pertanian yang berkelanjutan di Pasangkayu.